Jumat, 04 Oktober 2013

STRATEGI PEMBELAJARAN JELAJAH ALAM SEKITAR PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI UNTUK MEMPERMUDAH PEMAHAMAN SISWA DAN MENINGKATKAN RASA CINTA LINGKUNGAN BAGI SISWA SMA NEGERI 1 GODONG KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN

STRATEGI PEMBELAJARAN JELAJAH ALAM SEKITAR PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI UNTUK MEMPERMUDAH PEMAHAMAN SISWA DAN MENINGKATKAN RASA CINTA LINGKUNGAN BAGI SISWA SMA NEGERI 1 GODONG KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN


Zahrotun Nisa’, 4401411093, Rombel 3, Pendidikan Biologi


Abstrak
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sangat perlu menanamkan rasa cinta terhadap bangsa melalui perantara cinta terhadap lingkungan kepada siswa agar alam dapat terjaga dan lestari sehingga alam akan memberikan imbal balik terhadap manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan pendidikan karakter. Pendidikan karakter dapat terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran yang ada di sekolah, salah satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yaitu biologi. Pendidikan IPA dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari (Yuni, 2011). Salah satu proses pembelajaran yang digunakan untuk mencapai kompetensi di atas adalah melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS). Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) yakni strategi pembelajaran biologi yang menghibur dan menyenangkan melibatkan unsur ilmu atau sains, proses penemuan ilmu (inkuiri), keterampilan berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan dan sportivitas (Mulyani, 2008). Komponen-komponennya di antaranya yaitu: eksplorasi, konstruktivisme, proses sains, masyarakat belajar, assesment autentik. Melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar siswa diajak secara langsung untuk mengenal obyek, mengenal gejala dan permasalahannya serta menelaah dan menemukan kesimpulan atau konsep tentang hal yang dipelajari secara langsung terjun ke alam, sehingga hal ini mampu menambah kecintaan siswa terhadap alam dan siswa lebih  menghargai lingkungan yang berada di sekitarnya. Jika seseorang sudah memiliki rasa kecintaannya terhadap alam maka timbul pula kesadaran siswa untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam. Melalui pembelajaran ini pula secara tidak langsung dapat menciptakan jiwa konservasi.


Kata kunci: Strategi Pembelajaran, Jelajah Alam Sekitar, Rasa Cinta Lingkungan.




















PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu visi misi Bangsa Indonesia dalam dunia adalah meningkatkan mutu pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan bertanggungjawab, berketerampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia. Sementara itu, UU 20 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sangat perlu menanamkan rasa cinta terhadap bangsa melalui perantara cinta terhadap lingkungan kepada siswa agar alam dapat terjaga dan lestari sehingga alam akan memberikan imbal balik terhadap kita.
Manusia menggantungkan hidupnya dari alam. Bagaimana pun modernnya peradaban yang dicapai, manusia masih tetap menggantungkan alam sebagai sumber daya untuk menopang kehidupan. Oleh karena itu, Karena lingkungan dipandang sebagai tempat beradanya manusia dalam melakukan segala aktivitas kesehariannya. Dalam hal ini di butuhkan adanya pendidikan karakter. Penguatan pendidikan karakter dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang terjadi di negara kita (Zubaedi, 2011: 1) . Menurut Zubaedi (2011: 5) bahwa pendidikan karakter dapat terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran yang mampu diberikan ketika di sekolah. Salah satu mata pelajaran tersebut adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terutama pada pelajaran Biologi.
            Mata pelajaran IPA (biologi) termasuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan mandiri. Pendidikan IPA dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari (Yuni, 2011). Pendidikan bukan hanya bagaimana cara untuk memperoleh pengetahuan. Namun, pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman, sikap, dan keterampilan serta perkembangan diri anak. Selain itu juga diharapkan siswa mampu mempraktikkan serta mengamalkan ilmu yang diperolehnya dari pendidikan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan atau kompetensi ini diharapkan dapat dicapai melalui berbagai proses pembelajaran di sekolah. Salah satu proses pembelajaran yang digunakan untuk mencapai kompetensi di atas adalah melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) yang telah dicetuskan oleh para dosen Jurusan Biologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Jelajah Alam Sekitar merupakan kegiatan belajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa untuk mengenal obyek, mengenal gejala dan permasalahannya, serta menelaah dan menemukan kesimpulan atau konsep tentang hal yang dipelajari secara langsung terjun ke alam. Sehingga hal ini akan mempermudah siswa untuk memahami pelajaran dan menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dan alam sekitar. Melalui pembelajaran ini secara tidak langsung juga mampu menciptakan jiwa konservasi.

Rumusan Masalah
            Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut:
a.       Bagaimana cara menerapkan pembelajaran melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar pada siswa SMA NEGERI 1 GODONG?
b.      Bagaimana cara meningkatkan kesadaran siswa untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam?

Tujuan Penulisan
             Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:                                           
a.       Menerapkan pembelajaran melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar pada siswa SMA NEGERI 1 GODONG.
b.      Meningkatkan kesadaran siswa untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.
PEMBAHASAN
Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS)
            Biologi merupakan mata pelajaran yang memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Biologi mengkaji berbagai persoalan yang  berkait dengan berbagai fenomena pada makhluk hidup pada berbagai tingkat organisasi kehidupan dan interaksinya dengan faktor lingkungan, pada dimensi ruang dan waktu (BSNP, 2006:1). Objek belajarnya nyata terdapat di sekitar pembelajar sehingga model pembelajaran melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS).
JAS (Jelajah Alam Sekitar) sebagai suatu metode memiliki karakter menyenangkan, terekspresi secara eksklusif dalam istilah bioedutainment (asal kata bio = biology, edu = education, tainment = intertainment ), yakni strategi pembelajaran biologi yang menghibur dan menyenangkan melibatkan unsur ilmu atau sains, proses penemuan ilmu (inkuari), keterampilan berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan dan sportivitas ( Mulyani, 2008 ).
            Menurut Mulyani ( 2008: 7 ) bahwa pendekatan pembelajaran JAS adalah salah satu inovasi pendekatan pembelajaran biologi dan maupun bagi kajian ilmu lain yang berusaha dikembangkan oleh dosen-dosen di Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Negeri Semarang yang bercirikan memanfaatkan lingkungan sekitar dan simulasinya sebagai sumber belajar melalui kerja ilmiah, serta diikuti pelaksanaan belajar yang berpusat pada peserta didik. Belajar adalah kegiatan aktif peserta didik dalam membangun pemahaman atau makna. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran JAS memberi keleluasaan kepada peserta didik untuk membangun gagasan yang muncul dan berkembang setelah pembelajaran berakhir. Di sisi lain dengan pendekatan pembelajaran JAS tampak secara eksplisit bahwa tanggung jawab belajar berada pada peserta didik dan guru mempunyai tanggung jawab menciptakan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat.


Komponen-komponen Pendekatan JAS
            Menerapkan pembelajaran melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar pada siswa dapat melalui komponen-komponen sebagai berikut:
1.    Eksplorasi
Dengan melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya, seseorang akan berinteraksi dengan fakta yang ada di lingkungannya sehingga menemukan pengalaman dan sesuatu yang ada di lingkungan sehingga menemukan pengalaman dan sesuatu yang menimbulkan pertanyaan atau masalah. Dengan adanya masalah manusia akan melakukan kegiatan berpikir atau mencari pemecahan masalah (Mulyani, 2008).
2.       Konstruktivisme
Dalam pembentukan pengetahuan menurut Piaget terdapat dua aspek berpikir yaitu aspek figurative dan aspek operatif. Berpikir operatif memungkinkan seseorang untuk mengembangkan pengetahuannya dari suatu level tertentu ke level yang lebih tinggi.
3.      Proses sains
Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika seseorang melakukan pengamatan. Dari sini akan menimbulkan pertanyaan atau permasalahan. Permasalahan ini akan mendapatkan pemecahan dengan melakukan metode ilmiah, atau membandingkannya dengan teori yang telah diperoleh sebelumnya.
4.      Masyarakat belajar
Konsep learning Community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil diperoleh dari sharing antar teman, kelompok. Dalam praktek pembelajaran di kelas , masyarakat belajar terwujud dalam :
a.         Pembentukan kelompok kecil
b.        Pembentukan kelompok besar
c.         Mendatangkan ‘ahli’ ke dalam kelas
d.        Bekerja dengan kelas sederajat
e.         Bekerja dengan masyarakat
5.      Bioedutainment
Bioedutainment dalam pendekatannya melibatkan unsur utama ilmu dan penemuan ilmu, keterampilan berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan dan sportivitas dapat menjadi salah satu solusi dalam menyikapi perkembangan biologi saat ini dan masa yang akan datang. Dengan bioedutainment semua aspek dapat teramati.
6.       Assesment autentik
Pengumpulan data yang bisa menggambarkan perkembangan belajar siswa dapat digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa sehingga dapat digunakan untuk mengambil tindakan segera dan tepat. Karakter penilaian autentik adalah :
a.         Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran
b.        Dapat digunakan untuk formatif maupun sumatif
c.         Mengukur keterampilan dan performasi
d.        Berkesinambungan
e.         Terintegrasi
f.         Dapat digunakan sebagai umpan balik
Yang menjadi penciri JAS, menurut Marianti (2006) adalah:
1.      selalu dikaitkan dengan alam sekitar secara langsung maupun tidak langsung yaitu dengan menggunakan media.
2.      selalu ada kegiatan berupa prediksi, pengamatan dan penjelasan.
3.      ada laporan untuk dikomunikasikan baik secara lisan, tulisan, atau gambar, foto atau audiovisual.
4.      kegiatan dirancang dengan menyenangkan sehingga menimbulkan minat untuk belajar lebih lanjut.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS), karena melalui pendekatan ini siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dan dapat belajar secara lebih mendalam melalui objek-objek yang dihadapi dari pada jika belajar di dalam kelas yang memiliki banyak keterbatasan dan pembelajaran JAS dapat dilakukan kapanpun. Hal ini juga mampu menambah kecintaan siswa terhadap alam dan siswa mampu lebih menghargai lingkungan yang berada di sekitarnya. Jika seseorang sudah memiliki rasa kecintaannya terhadap alam maka timbul pula kesadaran siswa untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.

PENUTUPAN
Simpulan
a.    Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) yakni strategi pembelajaran biologi yang menghibur dan menyenangkan melibatkan unsur ilmu atau sains, proses penemuan ilmu (inkuari), keterampilan berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan dan sportivitas (Mulyani, 2008).
b.    Komponen-komponen Pendekatan JAS:
1.      Eksplorasi
2.      Konstruktivisme
3.      Proses sains
4.      Masyarakat belajar
5.      Masyarakat belajar
6.      Assesment autentik
c.    Melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar siswa diajak secara langsung berhubungan dengan alam sehingga mampu menambah kecintaan siswa terhadap alam dan siswa mampu lebih menghargai lingkungan yang berada di sekitarnya. Jika seseorang sudah memiliki rasa kecintaannya terhadap alam maka timbul pula kesadaran siswa untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.




Saran
a.    Dengan diterapkannya pembelajaran melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) diharapkan mampu mempermudah siswa dalam memahami pelajaran biologi.
b.    Diharapkan kesadaran siswa untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam jika ia sudah mempelajari objek secara langsung di lingkungan.

Daftar Pustaka

Anggraeni, Dyas Ayu Nur. 2011. Keefektifan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (Jas Kita) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Materi Ekosistem Pada Siswa Kelas 7 Smpn 2 Selopampang Tahun 2011-2012. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA, UNNES, Semarang.

BSNP. (2006). Contoh/model silabus mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Badan Standar Nasional pendidikan.

Dewi, Dian. 2011. Meningkatkan Pemahaman Siswa Menggunakan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (Jas) Dengan Model Pembelajaran Iqro’ Pada Materi Prinsip-Prinsip Klasifikasi, Virus Dan Monera Di Man 2 Semarang. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA, UNNES, Semarang.

Marianti, A dan N/E. Kartijono. 2005. Jelajah Alam Sekitar (JAS) Dipresentasikan pada Seminar dan Lokakarya Pengembangna Kurikulum dan Desain Inovasi Pembelajaran. Semarang : Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

Sri Mulyani E.S., dkk. 2007. Pembelajaran Jelajah alam Sekitar. Pendekatan Pembelajaran Biologi. Semarang: FMIPA UNNES.

Wibowo, Yuni. 2011. Bentuk-Bentuk Pembelajaran Outdoor. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana.      



3 komentar: