STRATEGI
PEMBELAJARAN JELAJAH ALAM SEKITAR PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI UNTUK MEMPERMUDAH
PEMAHAMAN SISWA DAN MENINGKATKAN RASA CINTA LINGKUNGAN BAGI SISWA SMA NEGERI 1
GODONG KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN
Zahrotun Nisa’,
4401411093, Rombel 3, Pendidikan Biologi
Abstrak
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Sangat perlu menanamkan rasa cinta terhadap bangsa melalui
perantara cinta terhadap lingkungan kepada siswa agar alam dapat terjaga dan
lestari sehingga alam akan memberikan imbal balik terhadap manusia. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara menerapkan pendidikan karakter. Pendidikan karakter
dapat terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran yang ada di sekolah, salah
satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yaitu biologi. Pendidikan
IPA dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan
alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di
dalam kehidupan sehari-hari (Yuni, 2011). Salah satu proses pembelajaran yang
digunakan untuk mencapai kompetensi di atas adalah melalui pendekatan Jelajah
Alam Sekitar (JAS). Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) yakni strategi
pembelajaran biologi yang menghibur dan menyenangkan melibatkan unsur ilmu atau
sains, proses penemuan ilmu (inkuiri), keterampilan berkarya, kerjasama,
permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan dan sportivitas (Mulyani, 2008).
Komponen-komponennya di antaranya yaitu: eksplorasi, konstruktivisme,
proses sains, masyarakat belajar, assesment autentik. Melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar siswa diajak secara
langsung untuk mengenal obyek, mengenal gejala dan permasalahannya serta
menelaah dan menemukan kesimpulan atau konsep tentang hal yang dipelajari
secara langsung terjun ke alam, sehingga hal ini mampu menambah kecintaan siswa
terhadap alam dan siswa lebih menghargai
lingkungan yang berada di sekitarnya. Jika seseorang sudah memiliki rasa
kecintaannya terhadap alam maka timbul pula kesadaran siswa untuk berperan
serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya
alam. Melalui pembelajaran ini pula secara tidak langsung dapat menciptakan
jiwa konservasi.
Kata kunci: Strategi
Pembelajaran, Jelajah Alam Sekitar, Rasa Cinta Lingkungan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah
satu visi misi Bangsa Indonesia dalam dunia adalah meningkatkan mutu pendidikan
nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif,
inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan
bertanggungjawab, berketerampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia. Sementara itu,
UU 20 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sangat perlu menanamkan
rasa cinta terhadap bangsa melalui perantara cinta terhadap lingkungan kepada
siswa agar alam dapat terjaga dan lestari sehingga alam akan memberikan imbal
balik terhadap kita.
Manusia
menggantungkan hidupnya dari alam. Bagaimana pun modernnya peradaban yang
dicapai, manusia masih tetap menggantungkan alam sebagai sumber daya untuk
menopang kehidupan. Oleh karena itu, Karena lingkungan dipandang sebagai tempat
beradanya manusia dalam melakukan segala aktivitas kesehariannya. Dalam hal ini
di butuhkan adanya pendidikan karakter. Penguatan pendidikan karakter dalam
konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang
terjadi di negara kita (Zubaedi, 2011: 1) . Menurut Zubaedi (2011: 5) bahwa pendidikan
karakter dapat terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran yang mampu diberikan
ketika di sekolah. Salah satu mata pelajaran tersebut adalah pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) terutama pada pelajaran Biologi.
Mata pelajaran IPA
(biologi) termasuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi
serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan mandiri.
Pendidikan IPA dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari (Yuni, 2011). Pendidikan bukan
hanya bagaimana cara untuk memperoleh pengetahuan. Namun, pendidikan merupakan
upaya untuk meningkatkan pemahaman, sikap, dan keterampilan serta perkembangan
diri anak. Selain itu juga diharapkan siswa mampu mempraktikkan serta
mengamalkan ilmu yang diperolehnya dari pendidikan tersebut dalam kehidupan
sehari-hari. Kemampuan atau kompetensi ini diharapkan dapat dicapai melalui
berbagai proses pembelajaran di sekolah. Salah satu proses pembelajaran yang
digunakan untuk mencapai kompetensi di atas adalah melalui pendekatan Jelajah
Alam Sekitar (JAS) yang telah dicetuskan oleh para dosen Jurusan Biologi,
Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Jelajah Alam
Sekitar merupakan kegiatan belajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa
untuk mengenal obyek, mengenal gejala dan permasalahannya, serta menelaah dan
menemukan kesimpulan atau konsep tentang hal yang dipelajari secara langsung
terjun ke alam. Sehingga hal ini akan mempermudah siswa untuk memahami pelajaran
dan menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dan alam sekitar. Melalui
pembelajaran ini secara tidak langsung juga mampu menciptakan jiwa konservasi.
Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, dapat dirumuskan
masalah-masalah sebagai berikut:
a.
Bagaimana
cara menerapkan pembelajaran melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar pada siswa
SMA NEGERI 1 GODONG?
b.
Bagaimana
cara meningkatkan kesadaran siswa untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam?
Tujuan
Penulisan
Tujuan
dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
a.
Menerapkan
pembelajaran melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar pada siswa SMA NEGERI 1
GODONG.
b.
Meningkatkan
kesadaran siswa untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.
PEMBAHASAN
Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS)
Biologi merupakan mata pelajaran yang memiliki karakteristik
tersendiri dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Biologi mengkaji
berbagai persoalan yang berkait dengan
berbagai fenomena pada makhluk hidup pada berbagai tingkat organisasi kehidupan
dan interaksinya dengan faktor lingkungan, pada dimensi ruang dan waktu (BSNP,
2006:1). Objek belajarnya nyata terdapat di sekitar pembelajar sehingga model
pembelajaran melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS).
JAS (Jelajah Alam Sekitar) sebagai
suatu metode memiliki karakter menyenangkan, terekspresi secara eksklusif dalam
istilah bioedutainment (asal kata bio = biology, edu = education, tainment =
intertainment ), yakni strategi pembelajaran biologi yang menghibur dan
menyenangkan melibatkan unsur ilmu atau sains, proses penemuan ilmu (inkuari),
keterampilan berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan
dan sportivitas ( Mulyani, 2008 ).
Menurut Mulyani ( 2008:
7 ) bahwa pendekatan pembelajaran JAS adalah salah satu inovasi pendekatan
pembelajaran biologi dan maupun bagi kajian ilmu lain yang berusaha
dikembangkan oleh dosen-dosen di Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan, Universitas Negeri Semarang yang bercirikan memanfaatkan
lingkungan sekitar dan simulasinya sebagai sumber belajar melalui kerja ilmiah,
serta diikuti pelaksanaan belajar yang berpusat pada peserta didik. Belajar
adalah kegiatan aktif peserta didik dalam membangun pemahaman atau makna. Hal
ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran JAS memberi keleluasaan kepada
peserta didik untuk membangun gagasan yang muncul dan berkembang setelah
pembelajaran berakhir. Di sisi lain dengan pendekatan pembelajaran JAS tampak
secara eksplisit bahwa tanggung jawab belajar berada pada peserta didik dan
guru mempunyai tanggung jawab menciptakan situasi yang mendorong prakarsa,
motivasi dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat.
Komponen-komponen Pendekatan JAS
Menerapkan pembelajaran melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar
pada siswa dapat melalui komponen-komponen sebagai berikut:
1. Eksplorasi
Dengan melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya,
seseorang akan berinteraksi dengan fakta yang ada di lingkungannya sehingga
menemukan pengalaman dan sesuatu yang ada di lingkungan sehingga menemukan
pengalaman dan sesuatu yang menimbulkan pertanyaan atau masalah. Dengan adanya
masalah manusia akan melakukan kegiatan berpikir atau mencari pemecahan masalah
(Mulyani, 2008).
2. Konstruktivisme
Dalam pembentukan pengetahuan menurut Piaget terdapat
dua aspek berpikir yaitu aspek figurative dan aspek operatif.
Berpikir operatif memungkinkan seseorang untuk mengembangkan pengetahuannya
dari suatu level tertentu ke level yang lebih tinggi.
3. Proses sains
Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika seseorang
melakukan pengamatan. Dari sini akan menimbulkan pertanyaan atau permasalahan.
Permasalahan ini akan mendapatkan pemecahan dengan melakukan metode ilmiah,
atau membandingkannya dengan teori yang telah diperoleh sebelumnya.
4. Masyarakat belajar
Konsep learning Community menyarankan agar
hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil diperoleh
dari sharing antar teman, kelompok. Dalam praktek pembelajaran
di kelas , masyarakat belajar terwujud dalam :
a.
Pembentukan kelompok
kecil
b.
Pembentukan kelompok
besar
c.
Mendatangkan ‘ahli’ ke
dalam kelas
d.
Bekerja dengan kelas
sederajat
e.
Bekerja dengan
masyarakat
5. Bioedutainment
Bioedutainment dalam pendekatannya
melibatkan unsur utama ilmu dan penemuan ilmu, keterampilan berkarya,
kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan dan sportivitas dapat
menjadi salah satu solusi dalam menyikapi perkembangan biologi saat ini dan
masa yang akan datang. Dengan bioedutainment semua aspek dapat teramati.
6. Assesment
autentik
Pengumpulan data yang bisa menggambarkan perkembangan
belajar siswa dapat digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa
sehingga dapat digunakan untuk mengambil tindakan segera dan tepat. Karakter
penilaian autentik adalah :
a.
Dilaksanakan selama dan
sesudah proses pembelajaran
b.
Dapat digunakan untuk
formatif maupun sumatif
c.
Mengukur keterampilan
dan performasi
d.
Berkesinambungan
e.
Terintegrasi
f.
Dapat digunakan sebagai
umpan balik
Yang menjadi penciri
JAS, menurut Marianti (2006) adalah:
1. selalu dikaitkan dengan alam sekitar secara langsung maupun tidak langsung
yaitu dengan menggunakan media.
2. selalu ada kegiatan berupa prediksi, pengamatan dan penjelasan.
3. ada laporan untuk dikomunikasikan baik secara lisan, tulisan, atau gambar,
foto atau audiovisual.
4. kegiatan dirancang dengan menyenangkan sehingga menimbulkan minat untuk
belajar lebih lanjut.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui pendekatan
Jelajah Alam Sekitar (JAS), karena melalui pendekatan ini siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dan dapat
belajar secara lebih mendalam melalui objek-objek yang dihadapi dari pada jika
belajar di dalam kelas yang memiliki banyak keterbatasan dan pembelajaran JAS
dapat dilakukan kapanpun. Hal ini juga mampu menambah kecintaan siswa terhadap
alam dan siswa mampu lebih menghargai lingkungan yang berada di sekitarnya. Jika
seseorang sudah memiliki rasa kecintaannya terhadap alam maka timbul pula
kesadaran siswa untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.
PENUTUPAN
Simpulan
a.
Pendekatan
Jelajah Alam Sekitar (JAS) yakni strategi pembelajaran biologi yang menghibur
dan menyenangkan melibatkan unsur ilmu atau sains, proses penemuan ilmu
(inkuari), keterampilan berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik,
kompetisi, tantangan dan sportivitas (Mulyani, 2008).
b.
Komponen-komponen
Pendekatan JAS:
1.
Eksplorasi
2.
Konstruktivisme
3. Proses sains
4. Masyarakat belajar
5. Masyarakat belajar
6.
Assesment autentik
c.
Melalui
pendekatan Jelajah Alam Sekitar siswa diajak secara langsung berhubungan dengan
alam sehingga mampu menambah kecintaan siswa terhadap alam dan siswa mampu
lebih menghargai lingkungan yang berada di sekitarnya. Jika seseorang sudah
memiliki rasa kecintaannya terhadap alam maka timbul pula kesadaran siswa untuk
berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta
sumber daya alam.
Saran
a.
Dengan
diterapkannya pembelajaran melalui pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS)
diharapkan mampu mempermudah siswa dalam memahami pelajaran biologi.
b.
Diharapkan
kesadaran siswa untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan serta sumber daya alam jika ia sudah mempelajari objek
secara langsung di lingkungan.
Daftar Pustaka
Anggraeni,
Dyas Ayu Nur. 2011. Keefektifan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (Jas Kita)
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Materi Ekosistem Pada Siswa Kelas 7 Smpn 2
Selopampang Tahun 2011-2012. Skripsi, Jurusan Biologi
FMIPA, UNNES, Semarang.
BSNP.
(2006). Contoh/model silabus mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah
Menengah Pertama. Jakarta: Badan Standar Nasional pendidikan.
Dewi,
Dian. 2011. Meningkatkan Pemahaman Siswa Menggunakan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar
(Jas) Dengan Model Pembelajaran Iqro’ Pada Materi Prinsip-Prinsip Klasifikasi,
Virus Dan Monera Di Man 2 Semarang. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA,
UNNES, Semarang.
Marianti,
A dan N/E. Kartijono. 2005. Jelajah Alam Sekitar (JAS) Dipresentasikan pada
Seminar dan Lokakarya Pengembangna Kurikulum dan Desain Inovasi Pembelajaran.
Semarang : Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
Sri
Mulyani E.S., dkk. 2007. Pembelajaran Jelajah alam Sekitar. Pendekatan
Pembelajaran Biologi. Semarang: FMIPA UNNES.
Wibowo,
Yuni. 2011. Bentuk-Bentuk Pembelajaran Outdoor. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Zubaedi.
2011. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana.
manteb tugasnya hheehe :)
BalasHapusterima kasih :)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus